POLA PENGGEMBALAAN MENURUT YOHANES 10:1-18 IMPLEMENTASINYA BAGI JEMAAT YANG MULTIKULTURAL

Authors

  • Kurniaman Gea STT Ebenhaezer Tanjung Enim

Keywords:

Pola Pengembalaan, Multikultural

Abstract

Pola penggembalaan merupakan peran yang sangatlah signifikan bagi pertumbuhan iman dan jemaatnya dalam pertumbuhan gereja. Tuhan menghendaki adanya orang yang dapat menjaga, memedulikan, dan memelihara umat-Nya dengan penuh tanggung jawab. Dalam konteks umat Kristen masa kini, tanggung jawab ini ada pada seorang gembala. Namun tidak semua gembala mampu menggembalakan jemaat yang multikultural yang memiliki banyak perbedaan, maka perlu diteliti bagaimanakah pola penggembalaan bagi jemaat yang multikultural menurut Yohanes 10:1-18. Dengan metode eksegesis peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama Seorang gembala mampu memimpin jemaat dalam beribadah, mendekatkan diri kepada Tuhan, melalui persekutuan, penyembahan, Doa, dan terkhusus dalam pemberitaan firman Tuhan. Seorang, kedua: Gembala yang baik, dia mengenal sifat domba-domba yang ia gembalakan, karena jika gembala tidak mengenal sifat domba-domba yang ia gembalakan, maka seorang gembala tersebut akan susah mengarahkan bahkan menuntun domba gembalaannya. Ketiga: seorang gembala itu adalah sosok yang sangat patut di teladani. Keempat: Gembala yang baik tidak ragu-ragu mengambil resiko, mempertaruhkan hidupnya sendiri untuk menyelamatkan domba-dombanya dari bahaya apapun yang mengacam kawanan dombanya.

Author Biography

Kurniaman Gea, STT Ebenhaezer Tanjung Enim

Mahasiswa STT Ebenhaezer Tanjung Enim

Downloads

Published

2021-08-06